Minggu, 14 Maret 2010

PENGENALAN MESIN KETIK

Sebelum mengetik terlebih dahulu Anda perlu mengenal mesin ketik yang

akan digunakan, mencakup jenisnya, fungsi-fungsi tombol pada tuts (keyboard),

spesifikasi, dan kelebihan-kelebihan atau kelemahan-kelemahan dari mesin ketik

yang Anda gunakan.


Jenis-jenis Mesin Ketik

Mesin ketik adalah salah satu alat yang peran dan fungsinya erat kaitannya

dengan segala pekerjaan yang berhubungan dengan pengetikan, misalnya

pekerjaan membuat surat, laporan, undangan, notulen dan sebagainya. Dengan

kata lain, mesin ketik berfungsi untuk melakukan pekerjaan tata tulis yang selama

ini dilakukan secara manual dengan tangan. Dalam perkembangannya, tata tulis

tersebut dapat dilakukan dengan mesin ketik manual, mesin ketik elektronik, mesin

ketik elektrik, bahkan menggunakan komputer.

Penggolongan mesin ketik dilakukan berdasarkan

a. Besar kecilnya mesin ketik.

¡ Mesin ketik standar.

¡ Mesin ketik semi standar

¡ Mesin ketik portable.

b. Panjang pendeknya gandaran mesin ketik

¡ Mesin ketik gandaran pendek.

¡ Mesin ketik gandaran panjang.

c. Jenis mesin ketik

¡ Mesin ketik manual.

¡ Mesin ketik listrik.

¡ Mesin ketik elektronik

¡ Komputer (personal komputer)

Kelebihan dan Kelemahan Mesin Ketik

1. Manual

Keuntungan

§ Dapat digunakan tanpa listrik.

§ Mudah digunakan

§ Pemeliharaan mudah

§ Pita dapat digunakan berkalikali

Kelemahan

§ Mengetik menggunakan tenaga.

§ Tidak dapat menyimpan memori/data

§

2. Elektrik

Keuntungan

§ Tidak menggunakan tenaga pada saat kita mengetik.

§ Hasil ketikan tampil bagus.

§ Dapat menghitung secara otomatis.

Kelemahan

§ Bola huruf susah untuk ditemukan.

§ Pita hanya sekali digunakan.

§ Tidak dapat menyimpan materi/data.

§

3. Elektronik

Kelebihan

§ Mempercepat pekerjaan

§ Hasil ketikan tampil bagus

§ Dapat menyimpan memori/data.

§ Tambah perintah secaraotomatis.

§ Menggunakan warna.

Kelemahan

§ Tidak bisa digunakan kalau mati lampu.

§ Pita digunakan sekali.

§ Pemeliharaan cukup mahal.

Merek-merek Mesin Ketik

Bentuk dan model mesin ketik berbeda-beda, demikian juga mereknya.

Beberapa merek-merek mesin ketik yang terkenal, di antaranya adalah Adler,

Brother, Continental, Erica, Halda, IBM (International Business Machines), Olivetti,

Oliver, Optima, Olympia, Philips, Remington, Royal, RC. Allen, Simag, Smith

Corona, Underood, Vios, Meruzen, dan Rinnai.

Bagian-bagian Mesin Ketik

Bagian-bagian mesin ketik secara umum terdiri atas tiga bagian, yaitu

Gandaran, Kerangka Mesin, dan Tuts (keyboard).


Bagian-bagian mesin ketik bila dijabarkan lebih terperinci berdasarkan atas

nama masing-masing bagian dan fungsinya adalah sebagai berikut.

1. Bilah spasi otomatis (space bar of continuous repetition).

2. Bilah spasi (space bar).

3. Mengubah huruf besar sementara (shift key).

4. Kunci pengubah huruf besar (shift lock).

5. Pelepas margin (batas), pengganti baris spasi otomatis (margin release, stop and outomatic paragraph and the type bar release).

6. Pengatur tekanan pengetikan (pulsation regulator).

7. Tombol/kunci pasang tabulator (key of tabulator stop pre-arangement).

8. Penutup mesin yang dapat dibuka (moveable cover).

9. Pengait yang berfungsi mengembalikan kertas pada posisi ketik ke arah

sebelah kiri dan naik sesuai penentu jarak baris (Line space bar and return of

carriage to the beginning of the line).

10. Plastik bening/transparan penahan kertas (tanda patent deflector with liner

holes).

11. Pelepas gigi rol (roller release).

12. Pengatur jarak spasi (line space gauge).

13. Tombol pelepas kereta otomatis (sarriage release kery).

14. Tombol/kunci untuk melepas gigi spasi (key for dis connecting the line space

temporaly).

15. Pengatur margin/batas kiri dan kanan (front scale).

16. Skala untuk setering (penanda tengah) kertas pada mesin ketik (escles for

central the paper).

17. Tombol penuntun kertas (leteral guide).

18. Papan/sandaran kedua (support bar for relation and cancellation).

19. Penahan kertas/kartu untuk mencocokkan posisi huruf yang akan kita ketik

pada kertas (card-holder with reference guide for the paper position scale).

20. Skala untuk membuat posisi tengah untuk suatu judul (scale for centralizing

headings).

21. Skala untuk menentukan posisi kereta (carriage position scale).

22. Mistar penjepit dan penuntun skala kertas (fixing paper bar).

23. Papan skala bagian depan (front scale).

24. Tombol pembebas/pelepas kertas (paper feed release).

25. Petunjuk untuk mengetahui beberapa cm sampai ke akhir halaman (pageend

indication).

26. Penuntun letak pengetikan (type guide).

27. Tombol tabulator (coloum disposition bar).

28. Tombol pelepas kunci tabulator (key for releasing tabulator stop).

29. Penentu warna pita (ribbon position selector).

30. Tombol spasi mundur (one-step back spacer).

Berdasarkan tanda-tanda baca dan tanda-tanda lain pada setiap tuts

(keyboard), mesin ketik dijabarkan sebagai berikut.

1. Tuts tanda baca, terdiri atas:

. = Tanda titik

, = Tanda koma

! = Tanda seru

: = Tanda titik dua atau bagi

; = Tanda titik koma

? = Tanda tanya

2. Tuts tanda lain, terdiri atas:

- = Tanda sambung, pemisah atau kurang

= = Tanda sama dengan

_ = Tanda garis bawah

() = Tanda kurung

/ = Tanda garis miring

+ = Tanda tambah

* = Tanda bintang (asterisk)

2 = Tanda ulang

§ = Tanda paragraf

± = Tanda kurang lebih

£ = Tanda pound sterling

@ = Tanda satuan

¢ = Tanda sen

Rp = Tanda rupiah

“ = Tanda amlaut

‘ = Tanda aksen

½ = Tanda pecahan setengah

¾ = Tanda pecahan seperempat

o = Tanda derajat

# = Tanda silang (buffers)

% = Tanda persen

TEKNIK MENGETIK

Sikap pada Waktu Mengetik

Sikap yang dimaksud di sini adalah bagaimana duduk dengan benar sesuai

dengan teori, yang jika kita lakukan akan dapat meningkatkan ketepatan dan

kecepatan dalam keterampilan mengetik. Duduklah dengan rapi, punggung

bersandar pada kursi. Mesin ketik diletakkan sejajar dengan badan,

pandangan ke buku (samping kiri atau kanan) atau melihat papan huruf-huruf

ketik di depan kelas. Untuk itu perhatikan gambar dan penjelasan berikut ini.


Penjelasan:

1) Duduklah dengan tepat di hadapan mesin ketik.

2) Punggung harus tegak dan bersandar pada kursi.

3) Dada tidak menekan meja.

4) Bahu dan lengan atas dalam keadaan tidak tegang/santai

5) Siku dekat dengan badan, lengan bawah mendatar dan sejajar dengan

papan tuts (membentuk sudut ± 90ยบ).

6) Jarak antara mesin ketik dan badan tidak lebih sepanjang lengan

bawah.

7) Kedua telapak kaki menapak rata di lantai dan kaki kiri maju sedikit ke

depan dari kaki kanan.

8) Mata terarah ke naskah (copy).

9) Pergelangan tangan sedikit rendah dan telapak tangan jangan

menyentuh mesin ketik serta jari-jari melengkung membentuk kurva di

atas tuts pangkal (home-key).

CARA MEMASANG KERTAS

Ambilah dua lembar kertas buram. Lembar

yang atas akan terketik, dan yang bawah

membantu sebagai alas agar pita tidak cepat

rusak disebabkan oleh pukulan-pukulan huruf

logam yang diketuk-ketukkan saat mengetik.

Masukkan kertas ke rol (lihat Gambar 3 & 4)

putarlah rol searah jarum jam. Penjepit kertas

harus menutup agar kertasnya dapat jalan

apabila tombol rol diputar.

Untuk meluruskan kertas, bukalah

penjepit/pelepas kertas (dorong ke

atas). Temukan dua ujung

kertasnya dan luruskan. Tepatkan

tepi kiri kertas pada skala 0 (nol),

tutup kembali penjepit/pelepas

kertasnya (arahkan ke bawah).

Untuk mengawali ketikan, putarlah rol sehingga ujung kertas turun ke garis

pedoman kaki huruf (lihat Gambar 5), atur jarak baris satu setengah . Naikkan

kertas dengan cara menarik pengait sebanyak empat kali.


SISTEM MENGETIK

Sistem mengetik terdiri dari tiga macam yaitu:

1) Sistem mengetik 10 jari (ten fingers tuch system).

Mengetik dengan sistem ini adalah mengetik dengan menggunakan sepuluh

jari sesuai fungsi dari jari-jari dan tanpa melihat tuts (keyboard).

2) Sistem buta (blind system)

Mengetik dengan sistem buta (blind system) adalah mengetik dengan

menggunakan sepuluh jari tanpa melihat tuts dan mata tertuju ke naskah.

3) Sistem berirama (rhythm system)

Mengetik dengan sistem ini adalah jarak jatuhnya entakan yang satu dengan

lainnya sama dan berurutan sehingga mengeluarkan bunyi dan irama yang

sama.

Letak Jari-jari pada Tuts (Keyboard)

Perhatikan letak jari-jari pada tuts dan fungsi jari-jari tangan kanan dan kiri

pada waktu mengetik tuts huruf, angka, tanda baca dan tanda lainnya. Bila perlu

hafalkan letak tuts dan jari-jari yang mengentak tuts tersebut. Tempatkan sepuluh

jari Anda pada pos jari/rumah jari


Penjelasan:

Tangan Kanan

1. Jari telunjuk mengentak tuts : H n y j m u 6 7 ¢ &

2. Jari tengah mengentak tuts : k , i 8 *

3. Jari manis mengentak tuts : 1 . o 9 (

4. Jari kelingking mengentak tuts : : / ? p 0 ) ‘ - _ ½ ¼ “ ± = + dan

shift key

5. Ibu jari mengentak tuts : Bilah spasi (space bar) dan bilah tabulator

--

Tangan Kiri

1. Jari telunjuk mengentak tuts : F v r g b 4 5 $ %

2. Jari tengah mengentak tuts : d c e 3 #

3. Jari manis mengentak tuts : S x w 2 @

4. Jari kelingking mengentak tuts : A z q 1 ! dan lock, shift key

5. Ibu jari mengentak tuts : Bilah spasi (space bar)


C. Ringkasan Materi 1

Mesin ketik berfungsi untuk melakukan pekerjaan tata-tulis yang selama ini

dilakukan secara manual dengan tangan. Dalam perkembangannya mesin ketik

digolongkan berdasarkan besar kecilnya mesin ketik, panjang pendeknya

gandaran mesin ketik, tingkatan mesin ketik. Secara umum bagian-bagian

mesin ketik terdiri atas tiga bagian, yaitu gandaran, kerangka mesin, dan tuts

(keyboard). Pada saat mengetik Anda harus hafal letak tuts dan fungs i jari-jari

tangan kanan dan kiri.

AKUNTANSI MANUFAKTUR

§ Perusahaan pengolahan / manufaktur: perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi.

§ Klasifikasi persediaan pada perusahaan pengolahan :

รผ Persediaan Bahan Baku

รผ Persediaan Barang Dalam Proses

รผ Persediaan Barang Jadi

LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba.

Neraca

Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:

Perusahaan Dagang

Neraca sebagian

31 Desember 2005


Perusahaan Manufaktur

Neraca sebagian

31 Desember 2005

Aktiva Lancar:



Aktiva Lancar:



Kas

Rp 1.000


Kas


Rp 1.200

Piutang (bersih)

13.000


Piutang (bersih)


4.000

Persediaan Barang Dagangan

9.000


Persediaan:



Sewa Dibayar di Muka

2.900


Barang Jadi

Rp 15.000



25.900


Barang Dalam Proses

18.000





Bahan Baku

9.000







42.000




Sewa Dibayar di Muka


1.600






48.800

Laporan Rugi-Laba

Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:

Perusahaan Dagang

Laporan Rugi-Laba sebagian

Periode Tahun 2005

Harga Pokok Penjualan:


Persediaan Barang Dagangan 1 Januari …………

Rp 10.000

(+) Pembelian Bersih …………………..……………

99.250

Barang Tersedia Untuk Dijual ………………………

Rp 109.250

(-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember …

9.000

Harga Pokok Penjualan …………………………….

Rp 100.250





Perusahaan Manufaktur

Laporan Rugi-Laba sebagian

Periode Tahun 2005

Harga Pokok Penjualan:


Persediaan Barang Jadi 1 Januari ………………….

Rp 12.000

(+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul) ……………

688.000

Barang Tersedia Untuk Dijual ……………………….

Rp 700.000

(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember ………….

15.000

Harga Pokok Penjualan

Rp 685.000



Komponen yang berbeda digambarkan secara skematis sbb:


Perusahaan Dagang:



Persediaan Barang + Pembelian - Persediaan Barang = Harga Pokok

Dagangan (Awal) Bersih Dagangan (Akhir) Penjualan

Perusahaan Manufaktur:



















Persediaan Barang + Harga Pokok - Persediaan Barang = Harga Pokok

Jadi (Awal) Produksi Jadi (Akhir) Penjualan

Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan harga pokok produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba hanya disajikan totalnya saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam Skedul Harga Pokok Produksi.

Contoh Skedul Harga Pokok Produksi (merupakan lampiran Laporan Rugi-Laba di atas):

Skedul Harga Pokok Produksi

Tahun 2005

Persediaan Barang Dalam Proses 1 Januari …………………..

Rp 10.000

Ditambah:




Bahan Baku:




Persediaan 1 Januari ………………..

Rp 5.000



Ditambah: Pembelian ……………….

100.000



Tersedia Dipakai …………..………...

105.000 105



Dikurangi : Persediaan 31 Desember

9.000



Bahan Baku Dipakai ………………………………..

Rp 96.000


Biaya Tenaga Kerja Langsung …………………….….

200.000


Biaya Overhead Pabrik:




Tenaga Kerja Tidak Langsung ..……

Rp 50.000



Listrik dan Air …………………………

140.000



Bahan Habis Pakai Pabrik ………….

30.000



Penyusutan Gedung Pabrik ………...

120.000



Penyusutan Mesin …………………...

60.000



Total Biaya Overhead Pabrik ………………………

400.000


Total Biaya Produksi tahun ini ……………………………………

696.000

Total Biaya Barang Dalam Proses …………………………………

706.000

Dikurangi:




Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember ……………..

18.000

Harga Pokok Produksi ………………………………………………

688.000





HARGA POKOK PRODUKSI

Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi.

Biaya-biaya tersebut terdiri dari:

รผ Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)

รผ Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)

รผ Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)

Biaya Bahan Baku

§ Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan (harga pokok) seluruh substansi / materi pokok yang terdapat pada barang jadi.

§ Bahan baku merupakan bagian Barang jadi yang dapat ditelusur keberadaannya.

§ Bahan baku pada sebuah pabrik dapat berasal dari Barang jadi pabrik yang lain.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

§ Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin.

§ Tenaga kerja langsung memperoleh kontraprestasi yang dikategorikan sebagai Biaya tenaga kerja langsung. Jadi, Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah semua kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.

Biaya Overhead Pabrik

§ Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

§ Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik, a.l.:

รผ Biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti Upah pengawas, mandor, mekanik, bagian reparasi, dll

รผ Biaya bahan penolong, yaitu macam-macam bahan yang digunakan dalam proses pengolahan, tetapi kuantitasnya sangat kecil dan tidak dapat ditelusur keberadaannya pada barang jadi.

รผ Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya penyusutan mesin, dll

SIKLUS AKUNTANSI

§ Siklus akuntansi perusahaan manufaktur sama dengan siklus akuntansi perusahaan dagang.

§ Akuntansi perusahaan manufaktur dengan sistem fisik:

รผ Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk mencatat nilai bahan baku yang masih tersisa, baik di awal maupun akhir periode.

Transaksi pembelian Bahan baku tidak dicatat ke rekening Persediaan Bahan Baku, tetapi dicatat ke rekening Pembelian Bahan Baku, seperti terlihat pada jurnal berikut:

Mei

17

Pembelian Bahan Baku

Kas / Utang Dagang

Rp 100.000

Rp 100.000

รผ Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan untuk mencatat nilai barang yang masih dalam proses, baik di awal maupun akhir periode.

รผ Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk mencatat nilai barang jadi pada awal dan akhir periode.

§ Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan jurnal penyesuaian untuk perusahaan dagang.

§ Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan neraca lajur untuk perusahaan dagang, tetapi ditambahkan kolom untuk skedul harga pokok produksi.

§ Contoh Neraca Lajur Sebagian:

Perusahaan Manufaktur

Neraca Lajur sebagian

Periode tahun 2005

Nama Rekening

NSSD

Harga Pokok Poduksi

Laporan Rugi-Laba

Neraca

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Persediaan Barang Jadi

12.000




12.000

15.000

15.000


Persed. Barang Dlm. Proses

10.000


10.000

18.000



18.000


Persediaan Bahan Baku

5.000


5.000

9.000



9.000


Pembelian Bahan Baku

100.000


100.000






Biaya Tenaga Kerja Lgsg.

200.000


200.000






Biaya Tenaga Kerja Tak Lgsg.

50.000


50.000






Biaya Listrik dan Air

140.000


140.000






Biaya Bahan Habis Pakai

30.000


30.000






Biaya Penyst. Gedung Pabrik

120.000


120.000






Biaya Penyst. Mesin

60.000


60.000






Biaya Pemasaran

40.000




40.000




Penjualan


1.500.000




1.500.000




……….

………..

715.000

27.000





Harga Pokok Produksi




688.000








715.000

715.000





JURNAL PENUTUP

Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang. Dalam perusahaan manufaktur, rekening Harga Pokok Produksi digunakan untuk menutup semua rekening yang akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok Produksi. Saldo rekening ini kemudian ditransfer ke rekening Ikhtisar Rugi-Laba.

Contoh:

Des.

31

Harga Pokok Produksi

Persediaan Barang Dalam Proses

Persediaan Bahan Baku

Pembelian Bahan Baku

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung

Biaya Listrik dan Air

Biaya Bahan Habis Pakai

Biaya Penyusutan Gedung Pabrik

Biaya Penyusutan Mesin

(untuk menutup rekening-rekening Persediaan Bahan Baku awal, Barang Dalam Proses awal, dan rekening-rekening Biaya produksi)

Rp 715.000

Rp 10.000

5.000

100.000

200.000

50.000

140.000

30.000

120.000

60.000


31

Persediaan Barang Dalam Proses

Persediaan Bahan Baku

Harga Pokok Produksi

(untuk mencatat persediaan akhir barang dalam proses dan bahan baku)

Rp 18.000

9.000

Rp 27.000


31

Persediaan Barang Jadi

Penjualan

Ikhtisar Rugi-Laba

(untuk mencatat persediaan akhir barang jadi dan menutup rekening penjualan)

Rp 15.000

1.500.000

Rp 1.515.000


31

Ikhtisar Rugi-Laba

Persediaan Barang Jadi

Harga Pokok Produksi

(untuk menutup rekening persediaan awal barang jadi dan harga pokok produksi)

Rp 700.000

Rp 12.000

688.000


31

Ikhtisar Rugi-Laba

Biaya Pemasaran

(untuk menutup biaya pemasaran)

Rp 40.000

Rp 40.000