Minggu, 14 Maret 2010

AKUNTANSI MANUFAKTUR

§ Perusahaan pengolahan / manufaktur: perusahaan yang mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang jadi.

§ Klasifikasi persediaan pada perusahaan pengolahan :

ü Persediaan Bahan Baku

ü Persediaan Barang Dalam Proses

ü Persediaan Barang Jadi

LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba.

Neraca

Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:

Perusahaan Dagang

Neraca sebagian

31 Desember 2005


Perusahaan Manufaktur

Neraca sebagian

31 Desember 2005

Aktiva Lancar:



Aktiva Lancar:



Kas

Rp 1.000


Kas


Rp 1.200

Piutang (bersih)

13.000


Piutang (bersih)


4.000

Persediaan Barang Dagangan

9.000


Persediaan:



Sewa Dibayar di Muka

2.900


Barang Jadi

Rp 15.000



25.900


Barang Dalam Proses

18.000





Bahan Baku

9.000







42.000




Sewa Dibayar di Muka


1.600






48.800

Laporan Rugi-Laba

Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:

Perusahaan Dagang

Laporan Rugi-Laba sebagian

Periode Tahun 2005

Harga Pokok Penjualan:


Persediaan Barang Dagangan 1 Januari …………

Rp 10.000

(+) Pembelian Bersih …………………..……………

99.250

Barang Tersedia Untuk Dijual ………………………

Rp 109.250

(-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember …

9.000

Harga Pokok Penjualan …………………………….

Rp 100.250





Perusahaan Manufaktur

Laporan Rugi-Laba sebagian

Periode Tahun 2005

Harga Pokok Penjualan:


Persediaan Barang Jadi 1 Januari ………………….

Rp 12.000

(+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul) ……………

688.000

Barang Tersedia Untuk Dijual ……………………….

Rp 700.000

(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember ………….

15.000

Harga Pokok Penjualan

Rp 685.000



Komponen yang berbeda digambarkan secara skematis sbb:


Perusahaan Dagang:



Persediaan Barang + Pembelian - Persediaan Barang = Harga Pokok

Dagangan (Awal) Bersih Dagangan (Akhir) Penjualan

Perusahaan Manufaktur:



















Persediaan Barang + Harga Pokok - Persediaan Barang = Harga Pokok

Jadi (Awal) Produksi Jadi (Akhir) Penjualan

Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan harga pokok produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba hanya disajikan totalnya saja, sedangkan rinciannya disajikan dalam Skedul Harga Pokok Produksi.

Contoh Skedul Harga Pokok Produksi (merupakan lampiran Laporan Rugi-Laba di atas):

Skedul Harga Pokok Produksi

Tahun 2005

Persediaan Barang Dalam Proses 1 Januari …………………..

Rp 10.000

Ditambah:




Bahan Baku:




Persediaan 1 Januari ………………..

Rp 5.000



Ditambah: Pembelian ……………….

100.000



Tersedia Dipakai …………..………...

105.000 105



Dikurangi : Persediaan 31 Desember

9.000



Bahan Baku Dipakai ………………………………..

Rp 96.000


Biaya Tenaga Kerja Langsung …………………….….

200.000


Biaya Overhead Pabrik:




Tenaga Kerja Tidak Langsung ..……

Rp 50.000



Listrik dan Air …………………………

140.000



Bahan Habis Pakai Pabrik ………….

30.000



Penyusutan Gedung Pabrik ………...

120.000



Penyusutan Mesin …………………...

60.000



Total Biaya Overhead Pabrik ………………………

400.000


Total Biaya Produksi tahun ini ……………………………………

696.000

Total Biaya Barang Dalam Proses …………………………………

706.000

Dikurangi:




Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember ……………..

18.000

Harga Pokok Produksi ………………………………………………

688.000





HARGA POKOK PRODUKSI

Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi.

Biaya-biaya tersebut terdiri dari:

ü Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)

ü Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)

ü Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)

Biaya Bahan Baku

§ Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan (harga pokok) seluruh substansi / materi pokok yang terdapat pada barang jadi.

§ Bahan baku merupakan bagian Barang jadi yang dapat ditelusur keberadaannya.

§ Bahan baku pada sebuah pabrik dapat berasal dari Barang jadi pabrik yang lain.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

§ Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin.

§ Tenaga kerja langsung memperoleh kontraprestasi yang dikategorikan sebagai Biaya tenaga kerja langsung. Jadi, Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah semua kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.

Biaya Overhead Pabrik

§ Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

§ Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik, a.l.:

ü Biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti Upah pengawas, mandor, mekanik, bagian reparasi, dll

ü Biaya bahan penolong, yaitu macam-macam bahan yang digunakan dalam proses pengolahan, tetapi kuantitasnya sangat kecil dan tidak dapat ditelusur keberadaannya pada barang jadi.

ü Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya penyusutan mesin, dll

SIKLUS AKUNTANSI

§ Siklus akuntansi perusahaan manufaktur sama dengan siklus akuntansi perusahaan dagang.

§ Akuntansi perusahaan manufaktur dengan sistem fisik:

ü Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk mencatat nilai bahan baku yang masih tersisa, baik di awal maupun akhir periode.

Transaksi pembelian Bahan baku tidak dicatat ke rekening Persediaan Bahan Baku, tetapi dicatat ke rekening Pembelian Bahan Baku, seperti terlihat pada jurnal berikut:

Mei

17

Pembelian Bahan Baku

Kas / Utang Dagang

Rp 100.000

Rp 100.000

ü Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan untuk mencatat nilai barang yang masih dalam proses, baik di awal maupun akhir periode.

ü Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk mencatat nilai barang jadi pada awal dan akhir periode.

§ Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan jurnal penyesuaian untuk perusahaan dagang.

§ Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan neraca lajur untuk perusahaan dagang, tetapi ditambahkan kolom untuk skedul harga pokok produksi.

§ Contoh Neraca Lajur Sebagian:

Perusahaan Manufaktur

Neraca Lajur sebagian

Periode tahun 2005

Nama Rekening

NSSD

Harga Pokok Poduksi

Laporan Rugi-Laba

Neraca

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Debit

Kredit

Persediaan Barang Jadi

12.000




12.000

15.000

15.000


Persed. Barang Dlm. Proses

10.000


10.000

18.000



18.000


Persediaan Bahan Baku

5.000


5.000

9.000



9.000


Pembelian Bahan Baku

100.000


100.000






Biaya Tenaga Kerja Lgsg.

200.000


200.000






Biaya Tenaga Kerja Tak Lgsg.

50.000


50.000






Biaya Listrik dan Air

140.000


140.000






Biaya Bahan Habis Pakai

30.000


30.000






Biaya Penyst. Gedung Pabrik

120.000


120.000






Biaya Penyst. Mesin

60.000


60.000






Biaya Pemasaran

40.000




40.000




Penjualan


1.500.000




1.500.000




……….

………..

715.000

27.000





Harga Pokok Produksi




688.000








715.000

715.000





JURNAL PENUTUP

Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang. Dalam perusahaan manufaktur, rekening Harga Pokok Produksi digunakan untuk menutup semua rekening yang akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok Produksi. Saldo rekening ini kemudian ditransfer ke rekening Ikhtisar Rugi-Laba.

Contoh:

Des.

31

Harga Pokok Produksi

Persediaan Barang Dalam Proses

Persediaan Bahan Baku

Pembelian Bahan Baku

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung

Biaya Listrik dan Air

Biaya Bahan Habis Pakai

Biaya Penyusutan Gedung Pabrik

Biaya Penyusutan Mesin

(untuk menutup rekening-rekening Persediaan Bahan Baku awal, Barang Dalam Proses awal, dan rekening-rekening Biaya produksi)

Rp 715.000

Rp 10.000

5.000

100.000

200.000

50.000

140.000

30.000

120.000

60.000


31

Persediaan Barang Dalam Proses

Persediaan Bahan Baku

Harga Pokok Produksi

(untuk mencatat persediaan akhir barang dalam proses dan bahan baku)

Rp 18.000

9.000

Rp 27.000


31

Persediaan Barang Jadi

Penjualan

Ikhtisar Rugi-Laba

(untuk mencatat persediaan akhir barang jadi dan menutup rekening penjualan)

Rp 15.000

1.500.000

Rp 1.515.000


31

Ikhtisar Rugi-Laba

Persediaan Barang Jadi

Harga Pokok Produksi

(untuk menutup rekening persediaan awal barang jadi dan harga pokok produksi)

Rp 700.000

Rp 12.000

688.000


31

Ikhtisar Rugi-Laba

Biaya Pemasaran

(untuk menutup biaya pemasaran)

Rp 40.000

Rp 40.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar